Monday, 22 July 2013

KEGUNAAN PERAK DI ZAMAN DULU




·         Perak sudah dikenal sejak berabad-abad akan kegunaannya sebagai pembunuh kuman. Dalam peradaban kuno, masyarakat yang sosial ekonominya cukup berada akan menggunakan perak sebagai wadah pernyimpanan cairan dan penggunaan sendok garpu dari perak serta alat perkakas dari perak .Dalam pengubatan Ayurveda secara tradisional di masyarakat India kira-kira 2000 tahun yang lalu, menggunakan batang perak  untuk ditampalkan pada jenis luka terbuka dengan tujuan mengurangi infeksi. Ada juga digunakan dalam bentuk serbuk perak yang dicampurkan dalam bentuk koloid yang bertujuan untuk pertumbuhan sel tisu baru /peremajaan kembali,cara ini dapat menolong dan mengurangi jangkitan serta keradangan (www.ayurveda.com).

·                   Pada zaman Mesir kuno mereka menggunakan perak untuk pengawetan makanannya supaya segar dan tahan lama,begitu juga dengan orang Fenisia, dikatakan dalam sejarah mereka menyimpan air, anggur , dan cuka dalam botol perak untuk mencegah dari kerosakan yang disebabkan bakteria.  Pada awal tahun 1900-an, orang-orang biasanya akan menaruh wang logam perak dalam botol susu segar untuk tahan lebih lama.


·         Dalam Perang Dunia I, sebelum munculnya antibiotik , perak telah digunakan untuk mencegah dan mengubati penyakit berjangkit. Pada tahun 1891 koloid perak digunakan untuk mengubati berbagai penyakit berjangkit,biasanya koloidal perak digunakan dengan cara di minum , digunakan sebagai ubat kumur,disuntik secara intravena dan intramuscular,digunakan juga sebagai ubat titis mata dan penggunaan secara topical,dimana tujuan cuma satu iaitu memerangi jangkitan kuman .

·         Perak nitrat (AgNO3) digunakan dalam larutan encer sebagai ubat titis mata untuk mencegah konjungtivitis pada bayi baru lahir.

·                   Albert Searle,sendiri dan pemilik perusahaan Farmasi,merupakan seorang peneliti dan pencetus awal untuk koloidal perak pada tahun 1900.Dalam bukunya yang berjudul “The Use of Colloids in Health and Disease” (Kegunaan koloidal perak didalam kesihatan dan penyakit) menerangkan hasil penemuannya dalam penyembuhan berbagai penyakit berjangkit dengan menggunakan koloidal perak disertai ulasan berbagai artikel yang telah di terbitkan dalam British Medical Journal dan Lancets bagaimana keberhasilan koloidal perak dalam menyembuhkan pelbagai penyakit berjangkit. Albert Searle menulis “Aksi membunuh kuman dalam berbagai elemen metal di tahap koloidal telah di demonstrasikan keputusannya dan penggunaannya pada manusia sebagai subjek  dan sudah berhasil dalam banyak kes  dengan hasil penyembuhan yang luar biasa, baik penggunaan secara internal /oral /topical hasil yang dicapai iaitu fatal bagi kuman dan parasit tanpa apa-apa keracunan pada manusia (halaman 75 The Use of Colloids in Health in Disease).

·                   Hippocrates  “ bapak ubat “  menyatakan bahawa perak sebagai penyembuh penyakit yang menguntungkan manusia karena bersifat antimikroganism. Pada awal 1900-an, perak memperoleh persetujuan peraturan sebagai antimikroganism. Sebelum pengenalan antibiotik, koloid perak digunakan sebagai bahan pembasmi kuman dan jangkitan. Dengan diperkenalkannya antibiotik di tahun 1940-an, penggunaan perak sebagai antimikroganism berkurang. Sebagai hasilnya, penggunaan perak koloid digantikan dan di lupakan.

SEJARAH KEGUNAAN PERAK (SILVER) PADA ZAMAN MASEHI





Pada zaman masehi , orang menggunakan pinggan , sudu , cawan yang dibuat daripada silver. Anda tahu kenapa?

Silver boleh mencegah, merawat dan mematikan kuman, bakteria, virus dan fungus.

Sekarang dengan teknologi nano kebanyakan peralatan letrik menggunakan silver, contoh petisejuk nano silver, laptop, telephone dan banyak lagi....

Tahukah anda, bahawa sebenarnnya logam perak(silver) sangat berguna dalam dunia kedoktoran, salah satunya adalah sebagai antibiotik yang semulajadi.

Pengetahuan tentang perak(silver) yang berfungsi sebagai antibiotik semulajadi sudah diketahui oleh manusia sejak lebih dari 3000
tahun yang lalu.

Pada abad ke 19, para doktor menggunakan logam perak sebagai ubat luka bakar serta antiseptik .

Bagaimana logam perak dapat menjadi antibiotik??

inilah jawabannya... logam perak adalah salah satu logam yang unik, dimana pada logam ini, dengan kapasitis tertentu dapat melepaskan ion-ion bermuatan positif yang dapat melumpuhkan bakteria penyebab infeksi.

Cara pengaplikasian teknologi ini pada bidang kedoktoran adalah dengan pelapisan (menyador) seluruh alat kesihatan berupa alat-alat bedah dengan perak.

Proses pelapisannya sendiri hanya dengan nano technology, iaitu proses pelapisan dengan skala nano, sehingga proses pelepasan ion-ion anti bakteri dapat berjalan normal.

Kadar perak yang digunakan harus sesuai dengan kegunaan agar hasil yang didapat lebih optimal.

Penggunaan perak sebagai antibiotik juga tidak hanya pada industri kedoktoran saja, Tetapi ia digunakan dalam industri kosmetik .




FAKTA SAIN DARI UJIKAJI SAINTIS TERHADAP PERAK(SILVER)
·         Albert Searle dalam bukunya “The Use of Colloids in Health and Disease” halaman 83 menyatakan kejayaan koloidal perak(silver) dalam pengubatan Tonsilitis Folikular, Konjungtifitis, Gonorrhea Konjungtifitis, Impetigo, Ulser septik pada lengan, Pustular eksim di kepala dan pelbagai macam kondisi lainnya (Mcleod).

·         Sir James Cantlie menyatakan koloidal perak(silver) efektif dalam penyembuhan sawan,disentri,dan gangguan pencernaan (Albert Searle,halaman 83).

·         Sir Malcolm Morris juga menyatakan koloidal perak(silver) akan mengurangi inflamasi dan mempercepat proses penyembuhan pada luka. Kemudian sir Malcolm juga menyatakan bahwa koloidal perak(silver) sudah berhasil menyembuhkan influenza dengan cara menyembur koloidal perak(silver) ke dalam batang hidung (nostrils),sebagai ubat mata untuk jangkitan mata dan sebagai ubat kumur (Albert Searle,halaman 83).

·         Penggunaan perak sudah banyak di aplikasikan secara medikal selama berabad-abad,pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 perak arspenamine di gunakan untuk mengobati penyakit Sfilis (U.S. EPA IRIS 1996).

·         Dr.Henry Crookes pada tahun 1914 menyatakan bahwa koloidal perak(silver) bersifat sangat antivirus,bahkan penelitiannya di dalam laboraturium secara in vitro dinyatakan bahwa “semua kuman yang di uji akan mati dalam waktu 6 minit” dalam ujikaji  nya dr.Henry Crookes juga menggunakan kuman B. Tuberculosis dan Streptococci dan kuman ini juga mati dalam 6 minit secara in vitro.
American Biotech Labs, pada tahun 2002 melakukan ujikaji  secara in vitro pada kuman Tuberkulosis  (dimana laboraturium ini bersifat independen dan sudah di akui oleh Environmental Protection Agency) kira-kira 47.000.000 kuman per milliliter dimana hasil yang di dapatkan kurang lebih 97% kuman mati dalam waktu 45 minit

·         Studi Laboratorium Pada Bahan Biokimia Penelitian dan Pengembangan Pusat Jiaxing College, Cina, telah menunjukkan bahwa perak(silver) bila kontak dengan eksudat luka, akan "sangat berkesan terhadap kuman". Sebuah studi yang dikelola oleh Hull York Medical School menemukan perak  "sangat berkesan bagi melawan  terhadap penyebaran MRSA ke rumah sakit secara luas".

·         Pada sekitar tahun 1990, telah ada kebangkitan dari promosi koloid perak(silver) sebagai ubat alternatif pengubatan, dipasarkan sebagai suplemen mineral penting dan suplemen makanan, atau yang dapat mencegah atau mengubati pelbagai penyakit seperti kanser , diabetes , HIV / AIDS , dan herpes,serta tuberkulosis .

·         Philip M. Tierno, Ph.D., Pengarah Klinik Mikrobiologi dan Imunologi di New York University Medical Center dan penulis buku The Secret Life dari Kuman (Atria Books 2004) menyatakan bahwa perak adalah antimikro natural yang bekerja dengan membunuh bakteria, virus dan fungus dengan menghalangi metabolisma yang diperlukan untuk pernapasan organismamikro ini.

·         Pada tahun 2007, AGC Flat Glass Eropa memperkenalkan kaca antibakteria pertama untuk melawan jangkitan penyakit  di rumah sakit dan dimana saja diperlukan , kaca ini ditutup dengan lapisan tipis perak. Ion perak juga dimasukkan ke dalam kain untuk mengurangi penyebaran bakteria.